MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A)
Pengertian
Manusia
Manusia
atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin) yang berarti ("manusia yang
tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep
jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali
dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk
serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan
Hati
dan kesadaran Pengalaman subjektif dari seorang individu berpusat di sekitar
kesadarannya, kesadaran-diri atau pikiran, memperbolehkan adanya persepsi
eksistensinya sendiri, dan dari perjalanan waktu. Kesadaran memberikan naiknya
persepsi akan kehendak bebas, meskipun beberapa percaya bahwa kehendak bebas
sempurna adalah khayalan yang menyesatkan, dibatasi atau dilenyapkan oleh
penentuan takdir atau sosial atau biologis. Hati manusia diperluas ke luar
kesadaran, mencakup total aspek mental, dan emosional individu. Ilmu
pengetahuan psikologi mempelajari hati manusia (psike), khususnya alam bawah
sadar (tak sadar). Praktek psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund Freud mencoba
menyingkap bagian dari alam bawah sadar. Freud menyusun diri manusia menjadi
Ego, Superego, dan Id. Carl Gustav Jung memperkenalkan pemikiran alam bawah
sadar kolektif / bersama, dan sebuah proses pengindividuan, menuangkan
keragu-raguan untuk ketepatan pendefinisian individu ‘yang dapat diartikan’.
- Emosi Individu manusia terbuka
terhadap emosi yang besar memengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka.
Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak
menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.
- Seksualitas Seksualitas manusia, di
samping menjamin reproduksi, mempunyai fungsi sosial penting, membuat ikatan /
pertalian, dan hirarki di antara individu. Hasrat seksual dialami sebagai
sebuah dorongan / keinginan badani, sering disertai dengan emosi kuat positif
(seperti cinta atau luapan kegembiraan) dan negatif (seperti kecemburuan / iri
hati atau kebencian).
B)
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan adalah keadaan psikologis
dan fisiologis dicirikan oleh komponen somatik, emosional, kognitif, dan
perilaku. Gangguan
kecemasan adalah istilah yang mencakup beberapa bentuk ketakutan dan kecemasan patologis dan abnormal, yang masuk
pada bidang psikiatri pada akhir abad ke-19. Gelder, Mayou & Geddes (2005)
menjelaskan bahwa gangguan kecemasan dibagi menjadi dua grup: bergejala
terus-menerus dan bergejala berepisode. Diagnosa psikiatris masa kini mengenal
berbagai variasi gangguan kecemasan. Penelitian menemukan bahwa 18% penduduk Amerika Serikat menderita satu atau lebih gangguan ini.
Kata kecemasan di sini mencakup empat aspek yang
dapat dialami oleh penderita, yaitu kebimbangan, ketegangan, gejala fisik, dan
kecemasan disosiatif. Gangguan
kecemasan dibagi menjadi kecemasan umum, fobia,
dan gangguan kepanikan, dengan
masing-masing memiliki karakteristik dan gejala yang berbeda, yang membutuhkan
perawatan berbeda.
Sumber :
-
https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
-
https://id.wikipedia.org/wiki/Kegelisahan
-
https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_kecemasan
Komentar
Posting Komentar
www.gunadarma.ac.id/
pendaftaran.gunadarma.ac.id/
baak.gunadarma.ac.id/