MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
A) Manusia
dan pandangan hidup
Manusia
atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin) yang berarti ("manusia yang
tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep
jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali
dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk
serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan.
Etos berarti
pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Etos
berasal dari bahasa yunani (etos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini
tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan
massyarakat. Dalam kamus bahasa indonesia etos kerja adalah
semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu
kelompok. Kerja
dalam arti pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia,
baik dalam hal materi, intelektual dan fisik, maupun hal-hal yang berkaitan
dengan keduniaan maupun keakhiratan.
Secara terminologis kata etos, mengalami perubahan makna yang meluas. Digunakan
dalam tiga pengertian berbeda yaitu:
·
Suatu aturan umum atau cara hidup.
·
Suatu tatanan aturan perilaku.
·
Penyelidikan tentang jalan hidup dan
seperangkat aturan tingkah laku.
Dalam pengertian lain, etos dapat diartikan sebagai thumuhat yang
berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka
mencapai cita-cita yang positif.
Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai
yang diyakininya. Dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang
hampir mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan
dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang
amat kuat untuk mengerjakan sesuati secara optimal lebih baik dan bahkan
berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin.
B) Definisi
Manusia
individu adalah subjek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan
lingkungannya melalui indera mereka, dan dengan masyarakat melalui kepribadian
mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia
berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut.
Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing
individu.
Etos berarti
pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Etos
berasal dari bahasa yunani (etos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu.
C) Individu
Manusia
- Hati dan kesadaran Pengalaman
subjektif dari seorang individu berpusat di sekitar kesadarannya,
kesadaran-diri atau pikiran, memperbolehkan adanya persepsi eksistensinya
sendiri, dan dari perjalanan waktu. Kesadaran memberikan naiknya persepsi akan
kehendak bebas, meskipun beberapa percaya bahwa kehendak bebas sempurna adalah
khayalan yang menyesatkan, dibatasi atau dilenyapkan oleh penentuan takdir atau
sosial atau biologis. Hati manusia diperluas ke luar kesadaran, mencakup total
aspek mental, dan emosional individu. Ilmu pengetahuan psikologi mempelajari
hati manusia (psike), khususnya alam bawah sadar (tak sadar). Praktek
psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund Freud mencoba menyingkap bagian dari
alam bawah sadar. Freud menyusun diri manusia menjadi Ego, Superego, dan Id.
Carl Gustav Jung memperkenalkan pemikiran alam bawah sadar kolektif / bersama,
dan sebuah proses pengindividuan, menuangkan keragu-raguan untuk ketepatan pendefinisian
individu ‘yang dapat diartikan’.
- Emosi Individu manusia terbuka
terhadap emosi yang besar memengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka.
Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak
menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.
- Seksualitas Seksualitas manusia, di
samping menjamin reproduksi, mempunyai fungsi sosial penting, membuat ikatan /
pertalian, dan hirarki di antara individu. Hasrat seksual dialami sebagai
sebuah dorongan / keinginan badani, sering disertai dengan emosi kuat positif
(seperti cinta atau luapan kegembiraan) dan negatif (seperti kecemburuan / iri
hati atau kebencian).
Sumber
:
-
https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
-
https://id.wikipedia.org/wiki/Etos
Komentar
Posting Komentar
www.gunadarma.ac.id/
pendaftaran.gunadarma.ac.id/
baak.gunadarma.ac.id/