Tugas Softskill
Rangkuman Jurnal tentang Sand Casing
Proses logam dapat
diartikan proses dari logam yang dicairkan, dituangkan ke dalam cetakan,
kemudian dibiarkan mendingin dan membeku. Oleh karena itu sejarah pengecoran
dimulai ketika orang mengetahui bagaimana mencairkan logam dan bagaimana
membuat cetakan. Logam pertama yang dicor adalah emas dan perak.
Pengaruh Metode Pengecoran Terhadap
Sifat-Sifat Mekanis pada baling-baling
Proses
pembuatan baling-baling dapat dilakukan dengan pengecoran atau penuangan sand
casting. Bahan yang digunakan untuk membuat baling-baling biasanya ada 2 yaitu
aluminium atau kuningan, yang masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan.
Untuk mengetahui pengaruh proses pengecoran terhadap sifat-sifat mekanis yang
dihasilkannya, terutama kekerasan dan laju perambatan retak, maka penelitian
ini dilakukan. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah baling-baling
bediameter 20” (51cm) ssebanyak 2 buah yang terbuat dari aluminium, dan 2buah
lagi dari kuningan. Bahan aluminium dan kuningan yang digunakan adalah bahan
limbah rumah tangga. Dari tiap-tiap baling-baling kemudian dipotong-potong
sehingga didapat 3 buah specimen untuk uji Tarik statis dan 3 buah specimen uji
perambatan retak, serta beberapa specimen untuk uji kekerasan, sehingga jumlah
specimen total sebanyak 12 buah untuk uji Tarik statis dan 12 buah untuk ji
perambatan retak. Dari hasil analisa yang dilakukan ternyata proses/metode
pengecoran sangat mempengaruhi terhadap kekerasan baling-baling tersebut.
Variabel Penelitian
·
Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
komposisi bahan dan waktu peleburan logam serta waktu pendinginan dalam
cetakan.
·
Variabel Terikat
Variabel
terikat adalah variable yang merupakan hasil. Dimana nilainya dipengaruhi oleh
adanya perubahan variable bebas.
·
Variabel control
Variabel control adalah
variable yang dikendalikan sehingga pengaruh variable bebas terhadap variabel
terikat. Variabel control yang dimaksud disini adalah semua faktor yang dapat
mempengaruhi hasil dari proses pengecoran tersebut adalah:
-
Jenis pasir cetak
-
Kadar air pasir cetak
-
Jenis cetakan
-
Model (pattern)
-
Temperatur penuangan
-
Letak lubang tuang
-
Keterampilan mengecor
benda kerja
-
Alat pengukur kekasaran
-
Alat pengukur kekerasan
Teknik Pengumpulan Data Metode Eksperimen
Metode eksperimen
digunakan dalam penelitian ini karena dapat memberikan data yang valid dan
dapat dipertanggung jawabkan. Dalam penelitian ini dilakukan proses pengecoran
dengan variasi komposisi, waktu pencairan alumunium dan waktu pendinginan
alumunium yang berbeda-beda.
Analisa Kekuatan Tarik dan Tekan Cetakan
Pasir akibat Variassi Ukuran Butir dan Kadar Pengikat Pasir Cetak
Penelitian dilaksanakan
di divisi pengecoran PT. x dengan menggunakan 2 macam pengujian, yaitu
pengujian kekuatan Tarik dan pengujian kekuatan tekan. Penelitian dilakukan
dengan variasi ukuran butir pasir cetak GFN 25-30 AFS dan GFN 40-50 AFS serta
variasi kadar bahan pengikat sebanyak 1%, 1,3%, dan 15%. Ukuran butir hanya
berpengaruh pada kekuatan Tarik cetakan, sedangkan kadar pengikat berpengaruh
pada kekuatan Tarik juga kekuatan tekan cetakan pasir. Penambahan kadar
pengikat memberikan pengaruh meningkatkan kekuatan taarik dan tekan cetakan
pasir pada persentase 1% hingga 1,5%. Semakin banyak persentase binder yang
digunakan akan meningkatkan kekuatan Tarik dan kekuatan tekan cetakan pasir
tertinggi yang dicapai oleh penggunaan kadar pengikat paling banyak dalam
penelitian ini, yaitu 1,5% nilai rata-rata kekuatan tekan tertinggi yaitu
2,7567 N/mm².
Pengaruh Variasi Abu Sekam Dan Bentonit
Pada Cetakan Pasir Terhadap Kekerasan Dan Sttuktur Mikro Hasil Coran Alumunium
AA 1100
Obyek dalam penelitian
ini adalah benda uji berupa Alumunium AA 1100 hasil pengecoran yang dicetak
menggunakan cetakan pasir. Pembentukan cetakan pasir terbentuk dari dua proses
pencampuran komponen cetakan pasir yang terdiri dari pasir cetak, silica,
bentonite, air dan abu sekam. Butiran yang berbentuk dai unsur bentonite 14%
dan abu 6% sebagai pengikat yang dicampurkan pada pasir cetak dan pasir silica
menghasilkan cetakan pasir yang berstruktur minimum untuk dialiri udara
sehingga kecepatan proses pendinginan menjadi lambat, hal ini menjadi penyebab
rendahnya nilai kekerasan hasil coran yang hanya bernilai 18.5446 HBW. Hal yang
sama terjadi ditunjukan kembali saat perbandingan bentotit 6% dan abu ssekam
14% berbanding terbalik, dimana butiran yang berbentuk dalam menyusun struktur
cetakan pasir juga minimum untuk dialiri udara dengan nilai kekerasan yang
diperoleh hanya bernilai 17.7636. Fenomena ini menjelaskan bahwa kadar tidak
kesetimbangan antara bentonite dan abu sekam mempengaruhi terbentuknya butiran
penyusun struktur cetakan pasir yang minimum untuk dialiri udara yang menjadi penyebab
proses pendinginan melambat sehingga menyebabkan rendahnya nilai kekerasan dari
logam yang dicetak.
Proses Penuaan Pada Paduan Aluminium AA
333 Hasil Proses Sand Casting
Paaada paduan aluminium
AA 333 diperoleh bahwa peningkatan temperature aging hingga 180ºC selama 5jam
dapat meningkatkan kekerasan aas-quench dari 73,538 VHN menjadi 80,925 VHN.
Ketika temperature terus ditingkatkan hingga 250ºC dengan waktu aging yang
tetap, kekerasannya menurun kembali hingga 60,933 VHN, hal ini berkaitan pula
dengan fase yang terbentuk pada paduan aluminium AA 333 as-quench yang
mempunyai morfologi sturktur interdendritik terdiri dari silicon primer, Al15
(Mn,Fe),Si2, Al-CuAl2 (autektik) dan αAl fase silicon
primer mempunyai morfologi needle.
DAFTAR PUSTAKA
Umar,Siproni.2010.”PENGARUH PROSES/METODE PENGECORAN
TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS PADA BALING-BALING (PROPELLER) MOTOR TEMPEL
(KETEK)”.Palembang: Politeknik Negeri Sriwijawa.
ARYA
MAHENDRA SAKTI, PRABA APRILIYANTO.2014.”ANALISA VARIABEL PROSES PRODUK
PENGECORAN LOGAM MENGGUNAKAN CETAKAN SAND CASTING”.Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya.
Sella
Devianty,Ahmad Syuhri,Hari Abianti.2014.”Analisa Kekuatan Tarik dan Tekan Cetakan Pasir akibat Variasi Ukuran
Butir dan Kadar Pengikat Pasir Cetak”.Jember: Alumni Mahasiswa Jurusan Teknik
Mesin Falkustaas Teknik Universitas Jember.
Tarkono,Harnowo
S,Doni Sewando.2013.”PENGARUH VARIASI ABU SEKAM DAN BENTONIT PADA CETAKAN PASIR
TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO HASIL CORAN ALUMUNIUM AA 1100”.Bandar
Lampung: Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Anne
Zulfia,Ratna Juwita,Ari Uliana,I nyoman jujur,Jarot Raharjo.”Proses Penuaan
(Aging) pada Aluminium AA 333 Haasil Proses Sand Casting”.Jakarta: Departemen
Metalurgi dan Material,Fakultas Teknik Unniversitas Indonesia.
Komentar
Posting Komentar
www.gunadarma.ac.id/
pendaftaran.gunadarma.ac.id/
baak.gunadarma.ac.id/